Cara Atasi Cacar Air Pada Anak
March 19, 2012 in Kesehatan
Penyakit
cacar air bisa menyerang siapa saja. Namun kebanyakan penyakit yang menimbulkan
bentol merah kehitaman di kulit ini menyerah anak-anak. Tapi, tidak jarang pula
orang dewasa terkena penyakit yang menular ini.
Mau tahu
cara mengatasinya? Cacar air biasanya menyerang anak berusia di atas 9 bulan.
Penyakit ini menyerang kulit dan membentuk lesi ( bintik ) yang berisi cairan (
serous ). Jika tidak ditangani dengan baik penyakit ini bisa menular ke orang
lain dan lama sembuhnya.
Berikut
ada beberapa cara atasi cacar air pada anak. Lakukan cara berikut dengan benar
dan tepat.
1. Beri obat penurun demam. Cacar
air bisa mengakibatkan anak mengalami demam. Turunkan demam anak dengan
memberinya obat penurun demam agar suhu badanya kembali normal.
2. Mandikan anak. Kebanyakan orang
bilang anak yang sedang terkena cacar air tidak boleh mandi. Padahal hal itu
tidaklah benar. Sebaiknya mandikan anak dua kali sehari. Jika perlu, mandikan 4
- 5 kali sehari. Hanya saja Anda perlu hati saat memandikannya terutama saat
menggosok badannya. Ini mencegah agar luka cacarnya tidak tergores. Tubuh yang
kotor karena tidak mandi akan mengakibatkan penyebaran kuman dan bisa
mengakibatkan inveksi kulit.
3. Oleskan salep. Setelah mandi
oleskan salep antibiotik pada kulit yang terkena cacar air serta bedak cair
pada kulit yang sehat. Ini bertujuan untuk menghindari penyebaran lebih parah.
4. Gunting kuku anak. Ini bertujuan
untuk mencegah terjadinya luka ketika dia menggaruk badannya karena merasa
gatal. Bila perlu pakaikan sarung tangan biar lebih aman.
5. Bawa ke dokter. Jika vesikal ( bentolan
) berisi nanah atau anak mengalami demam tinggi dan muntah-muntah segerlah bawa
anak ke dokter. Semoga bisa bermanfaat untuk Anda.!
Tips Merawat Anak yang Terkena Cacar Air
Cacar air
yang sangat menular dan disebabkan virus
varisela zoster ini menyerang kulit dengan membentuk luka yang berisi
cairan.
Bagaimana
merawat anak yang terkena cacar air ?
Ø Segera ke dokter untuk memastikan
anak menderita cacar air atau bukan.
Ø Perawatan penderita sebaiknya
dilakukan oleh orang yang sudah pernah terjangkit cacar air. Biasanya,
penderita yang sudah terkena cacar air akan kebal terhadap penyakit tersebut.
Ø Anak boleh ditemui, tetapi jangan
terlalu dekat jaraknya, sehingga napasnya tidak terhirup.
Ø Pisahkan barang - barang yang digunakannya,
seperti baju, handuk, piring, gelas, sisir, atau peralatan lain. Bersihkan
peralatan tersebut secara terpisah. Tempatkan pula penderita dalam tempat tidur
terpisah, ganti seprai setiap hari.
Ø Jaga kualitas dan kuantitas
makanan anak. Beri makanan yang tinggi kalori dan protein, juga makanan sumber
vitamin dan mineral.
Ø Istirahat yang cukup. Jangan
biarkan anak keluar rumah selagi bintil cacar air masih dan terus timbul.
Ø Minta anak untuk tidak menggaruk
bintil yang gatal. Potong kukunya, atau pakaikan sarung tangan untuk mengurangi
akibat garukan. Cairan di dalam bintil sifatnya menular. Selain itu, jika
terjadi infeksi pada luka tersebut, penyembuhannya akan lebih
sulit, dan meninggalkan bekas ( kropeng ).
Ø Oleskan obat gatal, seperti bedak
calamine, untuk mengurangi gatal dan mempercepat proses pengeringan luka.
Ø Minta anak mandi dengan sabun
antiseptik dan ganti baju setiap hari.
Ø Perhatikan kondisi dan suhu tubuh
anak setiap hari. Bila perlu, penderita diberi obat penurun panas untuk
meredakan demam.
Ø Waspada kondisi darurat.
Segeralah kembali ke dokter bila :
ü Bintil ( vesikel ) terinfeksi
kuman, misalnya berwarna merah, bengkak, bernanah.
ü Anak demam tinggi, sakit kepala,
muntah, atau gatal yang tidak hilang-hilang, saat bintil-bintil sudah menyebar
ke seluruh tubuh dan keadaan anak mulai membaik.
Pencegahan.
Untuk
mencegah kemungkinan terkena atau tertular cacar air, dapat diberikan
vaksinasi. Kalaupun kena setelah vaksinasi, biasanya tidak sampai parah.
Vaksinasi sebaiknya diberikan pada usia satu tahun ke atas, karena pada usia ini bayi sudah tak lagi memiliki kekebalan tubuh dari ibunya. Daya lindung vaksin ini bisa mencapai 97%, dan dapat diulang saat anak berumur 5 tahun.
Cacar Air Pada Anak-Anak
Cacar
air
merupakan penyakit yang khas pada anak - anak yang sangat terkenal dapat
menular. Pada anak yang terinfeksi oleh virus cacar air akan timbul banyak lepuh berisi cairan yang
menyebabkan rasa gatal. Lepuh ini akan pecah nantinya dan menjadi
kulit kering. Anak-anak kira-kira mendapat 500 lepuh seperti ini yang
akan menjadi bekas merah di kulit. Pertama lepuh akan terlihat di wajah dan
menyebar ke tenggorokan, kulit kepala, kemudian keseluruhan badan dan setelah
sehari muncul, lepuh berisi cairan tersebut akan keruh dan nantinya menjadi
luka.
Rasa
gatal karena cacar air sangat hebat dan menganggu. Dan bila kulit
keringnya tidak diobati dapat menimbulkan bekas seumur hidup. Dalam waktu 80
jam terinfeksi , gejalanya akan mulai
tampak dan hanya 10 – 20 hari setelah kontaminasi, cacar akan
muncul. Gejalanya
seperti demam, sakit
perut, pusing, hilang napsu makan dan yang terakhir ruam cacar. Kondisinya dapat dipastikan dengan menguji
lepuh cacarnya dan bahkan dengan mengambil contoh darah. Sejarah medis sang
anak juga dapat membantu untuk menentukan keparahan kondisinya.
Virus
yang bertanggung jawab atas infeksi cacar air adalah Varicella-zoster atau biasa disebut varicella. Virus menyebar
melalui transmisi udara, transmisi tetesan dan kontak langsung. Tidak hanya
orang yang terinfeksi virus ini yang harus dihindari tapi juga orang atau
anak-anak yang sedang dalam masa pengobatan. Sejak ditemukannya vaksin cacar
air, maka kasus cacar air mengalami penurunan. Anak-anak dibawah usia 10 tahun
harus dipersiapkan dengan matang karena mereka lebih rentan terinfeksi oleh
virus.
Sebaliknya,
ketika anak usia dewasa atau orang dewasa menderita cacar air, mereka akan
menjadi lebih sakit dibandingkan anak kecil.
Anak atau
orang yang terinfeksi oleh virus cacar air menjadi tempat bagi virus seumur
hidupnya. Tetapi jumlahnya dapat dikendalikan dengan sistem kekebalan tubuh. Kadangkala janin mendapatkan sebagian kekebalan dari darah ibunya
bila sang ibu telah terinfeksi oleh cacar air. Anak dari ibu yang belum
terinfeksi oleh cacar air cenderung untuk menderita cacar air yang parah, dan
anak-anak yang telah memperoleh vaksin cacar air akan mendapat cacar air yang lebih
ringan. Masalah kulit pada anak seperti eksema atau terbakar sinar matahari dapat menjadi lebih
buruk, dan anak dalam kondisi ini biasanya mendapat lebih dari 100 dan 500
lepuh cacar air. Anak-anak yang telah meminum steroid juga dapat mendapati kondisi yang buruk.
Seiring
dengan penggunaan krim/lotion dari dokter dan meminum obat yang
mengandung antihistamin, rasa gatal dapat dihilangkan dengan memandikan anak
menggunakan air hangat dan bubur gandum. Pengobatan anti virus harus dimulai
sejak hari pertama terinfeksi dan orang lain yang tinggal serumah dengan
penderita juga harus menggunakan obat anti virus yang direkomendasikan oleh
dokter.
Merupakan
suatu keharusan bagi semua orang untuk menggunakan vaksin cacar air sebagi
bagian dari jadwal rutinitas imunisasi. Terdapat 100% kemungkinan untuk tidak berkembang
dari cacar air sedang menjadi cacar air parah dan hampir 90% kemungkinan untuk
tidak menderita cacar air ringan. Vaksin cacar air merupakan satu-satunya
vaksin yang tidak memerlukan pendorong. Tetapi dosis yang tinggi dapat diberikan pada remaja untuk
menghindari ruam syaraf atau herpes zoster, dan harus berkonsultasi dengan
dokter terlebih dahulu sebelum menggunakan dosis yang lebih besar.
Hampir setiap orang pernah mengalami cacar air.
Penyakit ini memang tidak pandang bulu, sebab dapat menyerang semua ras, segala
umur, laki-laki atau perempuan, baik di daerah perkotaan maupun di pedesaan.
Orang kulit putih, hitam dan coklat dapat terkena. Anak-anak, remaja, orang
dewasa, semuanya dapat terkena cacar air.
Namun, pada umumnya penyakit ini lebih banyak
menyerang anak - anak usia 2 - 8 tahun. Cacar air bawaan ( congenital ) dapat
terjadi pada bayi dalam kandungan ibu yang terserang cacar air. Infeksi cacar
air pada bayi yang baru lahir dari seorang ibu yang sehat, jarang terjadi.
Penyakit ini disebabkan oleh infeksi virus herpes
varicella zoster dan merupakan penyakit menular. Penularannya dapat melalui
kontak langsung dan kontak tidak langsung. Kontak langsung dapat terjadi
melalui cairan pernafasan dan kontak langsung dengan kulit penderita. Ruam pada
kulit yang mulai merekah dan pecah sangat menular.
Kontak tidak langsung terjadi melalui udara. Menghirup udara yang mengandung kuman virus herpes varicella zoster dapat menyebabkan seseorang terserang cacar air.
Cacar air dapat membahayakan dan menimbulkan
kematian pada penderita kanker dan orang yang mengalami defisiensi sistem imun
( penurunan fungsi sistem imunitas / kekebalan tubuh ). Turunnya fungsi sistem
imunitas tubuh tersebut menyebabkan tubuh tidak mempunyai kekebalan dan sistem
ketahanan untuk melawan serangan virus penyebab cacar, sehingga kondisi
penderita melemah yang pada akhirnya dapat mengakibatkan sesuatu yang fatal. Pada
anak yang diberi beberapa jenis obat yang berefek pada menurunnya sistem
imunitas tubuh, cacar dapat menyebabkan kematian, sebab tubuh tidak mempunyai
sistem pertahanan untuk menghancurkan virus penyebab cacar. Penyakit ini juga
membahayakan seorang ibu dan bayi yang dikandungnya.
Hampir semua kita pernah menderita cacar air.
Penyakit yang sangat menular ini, cukup membuat penderitanya sengsara. Mulai
dari demam, sakit kepala, nyeri otot dan persendian, sampai benjol seperti
lepuh di kulit dan mukosa ( misalnya mulut ).
Penyakit ini dapat mengenai siapa saja. Tetapi
umumnya mengenai penderita usia di bawah 15 tahun. Paling sering antara umur 5
sampai 9 tahun.
Di Indonesia, vaksinasi cacar air belum terlalu
lazim dilakukan. Vaksinasi biasanya diberikan pada anak umur 12 sampai 15
bulan. Untuk memperkuat kekebalan, vaksinasi hendaknya diulang di usia 4 sampai
6 tahun. Vaksinasi efektif mencegah 70% - 80% kasus ringan, dan 95% kasus
sedang berat.
Gejala-Gejala Cacar Air
1.
Cacar air disebabkan oleh virus varisela zoster.
Virus ini pada awalnya masuk ke dalam sistem pernapasan dan berkembang pada
saluran napas bagian atas. Setelah itu, virus akan menuju kelenjar limfe dan
memperbanyak diri di tempat ini. Sekitar 4-6 hari kemudian, virus akan menyebar
ke limpa, hati, dan bagian tubuh lainnya.
2.
Selang seminggu, virus akan menyebar lagi ke
seluruh tubuh lewat aliran darah, termasuk ke kulit dan menimbulkan benjolan
kulit berisi cairan (vesikel). Virus juga akan masuk kembali ke sistem
pernapasan dan melalui sistem ini menular ke orang lain.
3.
Beberapa hari kemudian, virus akan dibersihkan dari
tubuh oleh sistem kekebalan tubuh. Penderita akan sehat kembali. Setelah itu,
dia akan mempunyai kekebalan terhadap virus. Itulah sebabnya kebanyakan orang
hanya menderita cacar air sekali seumur hidup.
4.
Tetapi pada beberapa orang lainnya, virus tidak
hilang sama sekali. Virus tetap ada dalam tubuh, yaitu dalam keadaan
"bertapa" ( dorman ) di dalam serabut saraf dekat sum-sum tulang
belakang. Suatu saat, virus yang bertapa ini dapat aktif kembali, menimbulkan
penyakit yang disebut herpes zoster. Penyakit ini ditandai oleh rasa kesemutan,
gatal, dan nyeri yang diikuti oleh timbulnya benjolan merah dan lepuh.
Dibandingkan cacar air, herpes zoster lebih sulit diobati.
5.
Gejala cacar air biasanya diawali oleh benjolan
kecil berwarna merah dalam jumlah banyak. Kemudian menjadi benjolan yang berisi
cairan bening. Selanjutnya, benjolan akan kempes dan akan terbentuk semacam
kerak jaringan ( krusta ).
6.
Benjolan pada awalnya banyak tumbuh di dada,
punggung, atau wajah. Kemudian akan menjalar ke bagian tubuh lainnya seperti
kepala, mulut, hidung, telinga, dan daerah genital.
7.
Gejala lain yang timbul antara lain adalah demam,
nyeri tenggorok, nyeri perut, sakit kepala. Gejala ini biasanya muncul sebelum
timbul gejala kulit.
8.
Cacar air sangat menular. Awal penularan terjadi 2
hari sebelum munculnya gejala kulit. Penularan akan berakhir ketika benjolan
kulit sudah mengalami perkerakan.
9.
Munculnya ruam-ruam di kulit. Cacar air ditandai
dengan bintik-bintik merah berupa gelembung berisi gelembung cairan bening yang
muncul setelah 24 jam terinfeksi virus herpes varicella-zoster. Bintik-bintik
merah yang muncul di kulit penderita disebut dengan ruam. Ruam tersebut biasanya
menimbulkan rasa gatal. Bekas ruam yang ditimbulkan itu pada umumnya akan
hilang, tetapi ruam yang terkena infeksi dan merusak lapisan kulit biasanya
membekas di kulit. Ruam yang terinfeksi akan bernanah. Lalu akan timbul lepuh
kemerahan di punggung dan kepala, yang mudah pecah. Pecahnya ruam, menyebabkan
cairan keluar dan terbentuklah keropeng. Ruam menyebar ke muka dan jarang ke
tungkai dan lengan. Lepuh akan berlanjut 3 - 4 hari. Kadang - kadang dijumpai
ulkus ( luka ) pada membran mukosa mulut, alat genital dan mata. Gatalnya ruam
menyebabkan penderita menggaruknya yang menyebabkan infeksi, keropeng dan
menimbulkan infeksi baru.
10. Demam, kepala terasa agak sakit dan tidak enak badan
11. Suhu badan meningkat
12. Nafsu makan menghilang
13. Dalam kondisi parah, ruam-ruam dapat muncul di wajah dan anggota gerak,
tangan, lengan, kaki dan lain-lain.
Apa itu cacar air ?
Varicella Simplex adalah suatu penyakit menular yang disebabkan oleh
infeksi Virus Varicella Zoster.
Apa obat cacar air ?
Cacar air adalah akibat serangan virus, tanpa diobatipun sebenarnya
penyakit ini akan berhenti dengan sendirinya, usaha mengobati adalah untuk
mencegah terjadinya penyebaran yang ekstrim serta kemungkinan timbulnya
penyakit ikutan seperti infeksi dll.
Berapa lama cacar air menyerang kita ?
Cacar air memiliki periode maksimal 2 - 3 pekan
Apa tanda-tanda cacar air ?
Badan demam, tubuh lemas, letih, lesu, tenggorokan sakit, agak pusing,
sariawan dan terdapat bentol kecil yang berair di daerah dada atau leher.
Hal-hal yang perlu disiapkan mengobati cacar air ?
Paracetamol, obat turun panas ini sangat penting kehadirannya, karena saat terkena cacar air tubuh menjadi mudah sekali demam, dan saat demam virus akan lebih cepat menyerang tubuh, dengan Paracetamol akan sangat membantu mencegah demam yang berkepanjangan.
Salep Acyclovir, salep ini biasa dioles pada bentol cacar baru dapat mencegah menyebarnya cacar ke area yang lebih luas lagi, oleskan setiap 3 jam sekali.
Bedak Caladine, bedak yang biasa dipakaikan pada anak kecil atau saat kita gatal-gatal, sangat sederhana memang tetapi sangat efektif dalam mencegah penyebaran cacar baru, serta mampu mencegah cacar yang kecil untuk bertambah besar, bahkan di kondisi tertentu cacar bisa langsung kering apabila terkena bedak jenis ini. Saran taburkan bedak ini keseluruh tubuh secara berkala terutama yang belum ditumbuhi cacar, niscaya cacar tidak akan mudah menyebar.
Alcohol, saat cacar pecah (terkena garuk, gesekan baju dll) kemungkinan besar akan terjadi infeksi dan luka akan bernanah dan tambah parah, pemakaian alkohol untuk membersihkan luka cacar yang pecah akan mampu mencegah infeksi lanjutan, juga sangat efektif dalam membersihkan wajah supaya tidak bengkak akibat cacar.
Kapas, digunakan dengan air atau alcohol untuk membersihkan luka serta cacar yang kotor.
Obat tetes mata, wajah adalah area empuk untuk ditumbuhi cacar, sedang cacar disekitar area mata sangat berbahaya, karena cairannya bisa masuk kedalam mata dan membuat iritasi, gunakan obat tetes mata secara berkala pagi siang sore dan sebelum tidur, supaya mata anda bebas dari infeksi kuman cacar.
Makanan nutrisi tinggi dan Vitamin C, saat tubuh diserang virus cacar air, daya tahan tubuh menjadi sangat lemah, dan untuk mengembalikan vitalitas tubuh kita perlu mengkonsumsi makanan2 bergizi tinggi, buah buahan seperti pear, jeruk, jambu biji, apel dan tak lupa tablet vit C seperti Xon-C atau C-1000.
Hal-hal yang perlu dilakukan pasca penyembuhan cacar air ?
Pasca sembuh dari kutukan cacar air, masalah kita
belum selesai, justru terkadang masalah sebenarnya baru saja akan dimulai,
masalah itu antara lain:
1.
Luka cacar, setelah cacar sembuh maka luka bekas
cacar persis seperti luka terkena gores berbentuk bulat bulat, luka ini ada
yang berpotensi menimbulkan bekas dan tidak, untuk menghindari timbulnya bekas
luka maka biarkan darah kering tersebut mengelupas secara alami dan hindari
untuk digaruk.
2.
Bagi luka yang infeksi dan bernanah segera lakukan
perawatan seperti merawat luka sayat, gunakan betadine atau obat merah, kalau
perlu gunakan perban supaya tidak terjadi infeksi lebih parah.
Menghilangkan Bekas luka ?
Materinya sedang saya susun karena ini ku juga lagi pucing, gimana ngilangin bekas luka yang seperti habis dicubit 1000 kali.
Kemungkinan Terkena
Herpes ?
Virus cacar air sebenarnya tidak benar benar mati atau hilang dari tubuh kita, tetapi bersembunyi dengan menggunakan identitas herpes zoster, virus jenis ini kelak akan berpotensi menyerang tubuh kita lagi dan mengakibatkan penyakit herpes, untuk mencegahnya jagalah kesehatan kulit dan saat terinfeksi segera obati dengan salep Acyclovir.
Pertanyaannya bukankah
kita dulunya sudah pernah di imunisasi cacar ? Kenapa kok masih terkena juga ?
Saya pernah diskusi dengan seorang dokter internis, yang mengatakan bahwa virus yang menyebabkan cacar air kemungkinan telah mengalami mutasi sehingga menjadi lebih kebal terhadap imunisasinya. JAdi bisa aja pas kondisi sedang drop....terus kena virus tersebut.
Cacar air memang sangat menyakitkan. Di beberapa tempat di bagian tubuh akan timbul bintik-bintik yang bernanah. Bila dibiarkan...maka akan semakin banyak dan berbahaya. Untuk itu..bila ada gejala-gejala cacar air, segeralah diberi pengobatan sesuai kondisinya.
Untuk obat yang dipakai biasanya menggunakan obat
antivirus golongan acyclovir. Bisa generiknya ataupun yang paten. dengan dosis
minum disesuaikan keadaan pasien dan juga umur pasien.
Untuk pasien dewasa bisa memakai acyclovir 400 mg
diminum sehari sampai 5 kali atau tiap 4 jam. Hal ini dimaksudkan agar virus
cacar tersebut benar-benar mati. Sedangkan untuk anak-anak disesuaikan dengan
berat tubuh dan usianya. Silahkan baca keterangan di brosur obat acyclovir atau
tanya kepada apoteker- dokter yang ada.
Hal apa saja yang harus dihindari ?
Tips untuk mencegah cacar air, antara lain :
1.
Menjaga kebersihan badan, pakaian dan lingkungan.
Pakaian dan lingkungan kotor merupakan sumber dari penyakit. Badan yang kotor
akan mudah terinfeksi oleh kuman penyakit.
2.
Mengkonsumsi makanan bergizi. Makanan bergizi
membuat tubuh sehat dan berstamina kuat sehingga dapat menangkal serangan
infeksi kuman penyakit
3.
Menghindari sumber penularan penyakit cacar air
4.
Imunisasi vaksin cacar air
5.
Jangan mandi atau terkena air dulu. sebab bisa
tambah parah. Jadi selama menderita cacar nggak peru di mandikan. cukup pakai
bedak salycil atau mentol yang ditaburkan keseluruh tubuh. Hal ini juga berguna
untuk mengurangi penyebaran cacar ke kulit yang lain.
6.
Jauhkan pakaian bekas penderita dari jangkauan
anak, karena bisa menularkan penyakit. Sebaiknya pakian dibedakan dan diberi
air panas dulu sebelum dicuci. Agar virus yang masih menempel dipakaian mati
dan tidak menular ke yang lain.
7.
Biasanya cacar akan kering setelah 3 - 4 hari minum
obat acyclovir.
8.
Tetaplah makan dan minum yang bergizi agar daya
tahan tubuh tetap terjaga. Sehingga lebih cepat pulih.
Perawatan penderita cacar air
1. Mengganti baju penderita setiap hari
2. Menaburkan bedak antigatal pada bagian tubuh yang terkena cacar air untuk
mengurangi rasa gatal dan agar ruam menjadi lebih cepat kering.
3. Memisahkan penderita dengan orang yang sehat agar cacar air tidak
menular pada yang lain.
4. Mandi dengan menggunakan air hangat yang telah dicampur dengan obat
antigatal setiap hari.
5. Memotong kuku agar tidak menggaruk ruam-ruam pada kulit, sehingga tidak
timbul infeksi baru.
6. Memberikan kondisi nyaman pada penderita agar dapat beristirahat dengan
nyaman dan mempercepat proses kesembuhan
7. Kombinasi beberapa tanaman berkhasiat obat dapat diramu menjadi obat
tradisional yang dapat mengatasi cacar air.
Ramuan Tradisional
Berikut ini adalah ramuan obat tradisional yang
dapat digunakan untuk mengatasi cacar air :
Pemakaian dalam :
Resep 1 : 30 gram temu lawak + 25 gram kencur + 15
gram asam jawa + 15 gram jahe, dicuci dan dipotong-potong, lalu direbus dengan
600 cc air hingga tersisa 300 cc, disaring, airnya diminum 2 - 3 kali sehari.
Resep 2 : 2 buah mengkudu matang dicuci dan dijus,
atau diparut dan diambil airnya, lalu diminum. Lakukan 2 - 3 kali sehari.
Pemakaian luar :
Resep 1 : Kunyit + daging buah asam (asam kawak)
masing-masing secukupnya ditumbuk halus, tambahkan minyak kelapa secukupnya,
dipanaskan sebentar, setelah dingin dioleskan pada bagian kulit yang terkena
cacar air.
Resep 2 : Daun asam dan kunyit masing-masing secukupnya dicuci dan dihaluskan, lalu dipakai untuk mengoles kulit yang gatal karena cacar air.
Catatan : untuk perebusan gunakan periuk tanah atau panci enamel atau panci kaca.
CARA MENGHILANGKAN BEKAS LUKA CACAR DI WAJAH
Berikut ini tanya jawab :
Tanya : Dokter dan member sekalian. Saya berumur 36 tahun dan minggu lalu baru sembuh dari cacar air yg ditularkan dari keponakan saya. Masalah saya sekarang adalah setelah sembuh dan kering cacar air tersebut meninggalkan bekas berupa noda hitam di hampir seluruh wajah saya. Saya telah ke dokter kulit karena sangat dianjurkan agar dapat mempercepat pemulihan kulit wajah agar kembali seperti semula.
è Oleh dokter saya diberikan sbb :
1. Sabun muka.
2. Cleanser.
3. Anti oxidan ( oles ).
4. Lotion B utk dipakai siang hari.
5. Anti Acne
6. Antibiotik Nichomicyn – lincomycin 500mg utk 14 hari.
7. Tablet madecassol utk 14 hari.
Lalu saya mendapat informasi dari internet bahwa pemakain jagung muda yang diparut juga dapat membantu mempercepat pemulihan kulit wajah. Apakah tidak masalah kalau saya kombinasikan antara pengobatan dari dokter kulit dan pengobatan tradisional menggunakan jagung muda ?
Kira-kira berapa lama pemulihan kulit muka ini berlangsung hingga menjadi kembali seperti semula mengingat noda hitam bekas cacar dimuka saya sangat banyak dan hampir menutupi seluruh wajah karena hal ini sangat mengganggu aktifitas pekerjaan saya. Mohon informasi dari dokter dan rekan sekalian mengenai pemulihan kulit akibat cacar air ini. Sebelumnya saya ucapkan terimakasih atas tanggapannya.
Tanggapan : Semestinya sebelum luka-luka bekas cacar air tsb mengering anda sudah harus menggunakan parutan jagung muda ( dipakai seperti bedak dingin ); sehingga noda-noda hitam tersebut tidak sampe terjadi; tetapi karena sudah terlanjur demikian; ya pengobatan dari dokter kulit anda diteruskan aja dengan dibantu parutan jagung muda dan mengkonsumsi jus pegagan segar ( u/ mempercepat regenerasi sel pada luka-luka bekas cacar tersebut ); agak sulit memang mencari tanaman pegagan segarnya; jadi alternatif lainnya adalah ekstrak pegagan dalam kemasan kapsul ( hati - hati harus ekstraknya dan bukan bubuknya lho! ).
Mengenai berapa lama waktu pemulihan/penyembuhannya tiap orang kan gak sama; saya harap saja anda cukup memiliki kesabaran dalam prosesnya ( yang agak makan waktu ). Semoga bisa terbantu.
Apa Bedanya
Cacar Air dan Cacar Api ( cacar monyet ) ?
Tulisan ini saya post khusus sebagai
tambahan atas post saya tentang cacar air, karena banyaknya
pertanyaan yang sampai ke email saya seputar masalah ini. Baiklah saya lengkapi
sedikit tentang perbedaan kedua macam cacar tersebut.
Istilah kedokteran untuk cacar air
adalah Varicella; sedangkan untuk cacar monyet atau cacar api, ini adalah
penyakit kulit lain yang disebut Impetigo. Impetigo ini ada 2 macam, dan sering
keduanya punya nama yang berbeda pula. Impetigo krustosa yang disebut cacar
madu ( pada beberapa daerah ), dan impetigo krustosa atau cacar api / cacar
monyet. Wah banyak ternyata ya ??
Meskipun disebut cacar, kedua jenis ini
( Madu dan Api ) tak sama dengan cacar air karena cacar air disebabkan virus.
Cacar madu merupakan kelainan yang terjadi di sekitar lubang hidung dan mulut.
Cirinya: kemerahan kulit dan lepuh yang
cepat memecah, hingga meninggalkan keropeng ( kulit mati ) yang tebal
warna kuning seperti madu. Bila keropeng dilepaskan, terlihat luka lecet di
bawahnya. Sedangkan cacar api sering terjadi di ketiak, dada, dan punggung.
Penampilannya adalah kemerahan di kulit dan gelembung-gelembung ( mirip kulit
yang kesundut rokok – mungkin ini sebabnya sehingga disebut cacar api ).
Gelembung di kulit ini berisi nanah yang mudah pecah. Cacar api sangat mudah
menular dan berpindah dari satu bagian kulit ke bagian lain. Jika terjadi pada
bayi baru lahir, infeksi dapat menyebar ke seluruh tubuh melalui aliran darah.
Penyakit ini dapat disertai demam dan menimbulkan infeksi serius.
Berikut silakan disimak perbedaan foto
antara cacar api ( atas ) dan cacar air ( bawah )
Tuh beda kan ?
Karena penyebabnya beda, pengobatannya
juga beda. Ada satu hal yang -hampir- sama, yaitu sama-sama berbekas kalau
sampai pecah, tapi cacar air lebih berat bekasnya. Terapi terhadap cacar air sudah saya jabarkan panjang lebar, dan itu tidak akan saya bahas lagi di
sini. Nah kalau cacar api / cacar monyet penyebabnya adalah bakteri, tepatnya Staphylococcus.
Setelah ditemukan penyebabnya, maka terapinya bisa relatif lebih mudah. Tinggal
beri anti biotik yang paten, insya Allah beres deh. Yang perlu senantiasa
diperhatikan adalah menjaga self-hygiene yang baik, agar tidak terjangkit
penyakit ini. Kalau masih ada pertanyaan lagi silakan kirim comment, insya
Allah saya jawab sampai puasssss
HERBA HEPATITIS 60 KAPSUL
Nama produk : Herba
Hepatitis
Harga : Pulau Jawa :
Rp. 45.000, – , Luar Jawa : Rp. 50.000, –
Produsen :
Herbal Lndo Utama
Volume / isi
: 60 kapsul
Perizinan : BP POM MUI No.
00140016360701
Komposisi : Curcuma
Rhizome. Andrographis Paniculata. Hedyotis Corymbosa. Centella Asiatica. Phyllanthus
Niruri.
Cacar air adalah sejenis penyakit
menular dan mudah terjangkit sebagai wabah. Penularannya bisa melalui mulut
atau pernafasan dan mereka yang terserang kebanyakan anak-anak. Penyebabnya
sebangsa virus yang mudah mati terkena sinar matahari.
- Akar trengguli 2 jari, dicuci dan dipotong-potong. Rebus dengan air 4 gelas dan didihkan sampai airnya tinggal 1/2 – nya. Sesudah dingin, disaring lalu diminum dengan madu seperlunya 3 x sehari 1/2 gelas.
- Bidara laut 4 jari dipotong-potong dan direbus dengan air bersih 6 gelas. Didihkan hingga airnya tinggal 3/4 – nya. Sesudah dingin, disaring dan diminum dengan madu dan ampasnya urapkan pada tubuh sipenderita.
- Daun ketipaes 30 lembar, daun sena 30 lembar, daun cangkring 10 lembar, dicuci lalu ditumbuk halus. Remas dengan minyak kayu putih 3 sdt. Sesudah itu gunakanlah untuk mengurap/melumas kulit yang terkena cacar air sebanyak yang diperlukan.
Sumber
: Buku resep-resep obat tradisional
Cacar Air Bisakah Berulang ?
Catatan tentang
cacar ( variola ) :
1.
Penyebabnya adalah virus
Poxvirus ( beda dengan varisela dan zoster ).
2.
Hampir mirip cacar tetapi
vesikelnya jauh lebih banyak. Isi vesikelnya tidak hanya cairan, tetapi nanah
dan darah.
3.
Terkadang perdarahan begitu
banyak. Virusnya dapat mengganggu sistem hematopoetik, sehingga menyebabkan
kematian.
4.
Dunia menyatakan bebas cacar (
variola ) tahun 1980. WHO menyatakan kasus terakhir ditemukan di Somalia tahun 1977.
5.
Hanya ada dua pusat laboratorium
riset di Amerika yang menyimpan virus ini. Masih diperdebatkan apakah akan
dimusnahkan atau tidak.
6.
Para ahli khawatir virus ini
bisa disalahgunakan dan dijadikan senjata biologis untuk menyebarkan penyakit.
Ada tuduhan bahwa Irak memiliki virus Variola ini.
Apa
Sih Cacar Ular ?
Suatu ketika di Klinik Bina Insani, Jakarta Selatan, seorang pasien bertanya, "Dokter, saya seperti mengalami cacar air beberapa tahun lalu, ada ruam-ruam di bagian dada, punggung, mata, dahi, dan hanya di satu sisi tubuh." Menurut Dr. M. Yulia Anggraini yang berpraktik di klinik itu, gejala yang dialami pasien itu patut dicurigai sebagai penyakit herpes zoster.
Penyakit yang populer dengan sebutan dampa, dompo, atau cacar ular ini biasa menyerang orang dewasa/lanjut usia, merupakan sekuel dari penyakit varisela. Ketika seseorang sembuh dari varisela, kalau sial, ada sedikit virus yang berdiam di ganglion saraf. Bila keadaan penderita lemah, kelelahan, atau pada penderita AIDS, si virus yang tadinya diam saja muncul dan menimbulkan herpes zooster. Sangat jarang zooster muncul tanpa didahului varisela.
Gejala herpes zoster, menurut Dr. Yulia, berupa gelembung berkelompok, hanya pada suatu segmen tubuh atau sebelah badan. Rasanya sakit, perih, panas. Pada cacar air, pasien hanya merasa gatal. Virus hidup dalam jaringan saraf belakang. Lokasi kelainan pada kulit sesuai dengan daerah persarafan jaringan tersebut.
Gejala herpes zooster dimulai dengan sakit parah
pada bagian dada, punggung, atau di mata dan dahi. Kerap terjadi hanya pada
satu sisi tubuh.
Sehari atau dua hari kemudian, herpes muncul pada
daerah kulit yang dihubungkan dengan radang saraf. Gejala umumnya adalah panas,
pusing, dan tidak ada nafsu makan. Sering juga terasa nyeri di otot dan tulang,
kemudian timbul ruam di kulit berwarna kemerahan. Dalam waktu singkat berubah
bentol-bentol yang berisi cairan jernih ( vesikel ). Vesikel ini biasanya
berkelompok, berbeda tingkat kematangan isi cairannya. Ada yang jernih, keruh,
berisi nanah, bahkan ada yang berisi seperti darah.
Lain dengan herpes kelamin, herpes zooster sama
sekali tidak ditularkan akibat kontak hubungan kelamin. Penularannya melalui
udara, ludah, atau dari kontak langsung dengan kulit yang sakit.
Patut diwaspadai nyeri yang timbul sesudah
serangan herpes. Biasanya berlangsung selama beberapa bulan, kadang sampai
beberapa tahun. Semakin tua usia penderita herpes zooster, makin tinggi pula
risiko terkena serangan nyeri.
Berbahaya kalau herpes zooster muncul di wajah
dan gelembungnya kena mata. Karena itu, herpes perlu penanganan harus tuntas.
"Tidak benar kalau merasa sudah sembuh lalu menghentikan obat," ujar
Dr. Yulia.
Obat antibiotika tidak dianjurkan. Salah satu
obat adalah golongan asiklovir, dengan dosis 5 kali 800 mg selama 7-10 hari.
Tertular Cacar Ketika Hamil
Santi yang sedang hamil delapan bulan tertular
penyakit cacar air dari kedua anaknya yang masih balita. Ia merasa cemas virus
cacar itu akan membahayakan janinnya. Untunglah menurut dokter tubuhnya sudah imun
karena ketika belia pernah terkena cacar. "Tetapi, saya tetap rutin
berkonsultasi dengan dokter supaya kondisi janin terus terpantau dengan
baik," ujar perempuan yang tinggal di Bandung ini.
Menurut situs CDC ( Centers for Disease Control and Prevention ), pada ibu hamil yang tidak imun, terutama di empat bulan pertama kehamilan, penyakit cacar dapat membuat janin berisiko terkena kelairan bawaan yang disebut sindroma varisela. Kondisi ini ditandai oleh adanya kelainan bawaan, bisa berupa :
Ø Luka
- luka parut di kulit,
Ø cacat
pada anggota badan,
Ø ukuran
kepala kecil,
Ø gangguan
pendengaran atau penglihatan,
Ø perkembangan
mental atau motorik tidak normal.
Ibu hamil yang terkena cacar dianjurkan untuk
menjalani pemeriksaan ultrasound secara rinci setidaknya pada usia kehamilan
18-20 minggu, guna melihat ada-tidaknya tanda-tanda kelainan bawaan gangguan
lain. Ada kalanya diperlukan konsultasi dengan ahli genetik untuk membicarakan
risiko yang akan timbul dan keputusan apa yang sebaiknya diambil.
Jika sakit cacat terjadi pada kehamilan tua dan
lebih dari lima hari sebelum melahirkan, kemungkinan kondisi bayi akan
baik-baik saja. Ini karena lima hari setelah terinfeksi virus cacar, tubuh si
ibu membangun antibodi terhadap virus dan bayi mendapatkan antibodi tersebut
lewat plasenta.
Apabila ibu terkena cacar 5-21 hari sebelum bayi
lahir, ada kemungkinan si bayi terkena cacar beberapa hari setelah lahir.
Namun, karena sudah ada antibodi, kondisinya tidak parah.
Akan lebih membahayakan jika penyakit cacar itu dialami ibu hamil antara lima hari sebelum melahirkan dan dua hari setelah melahirkan. Si kecil berisiko terpapar virus dan bisa menjadi serius karena tidak sempat mendapat kiriman antibodi dari sang ibu.
Pada kasus ini, 30-40 persen berisiko mengalami
varisela neonatal yang mungkin memerlukan penanganan jangka panjang, bahkan
sepanjang hidup. Keparahan ini bisa dikurangi dengan suntikan varicella zoster
immune globulin (VZIG) segera setelah lahir.
Agar Penderita Lebih Nyaman
Serangan penyakit cacar, meski sifatnya ringan, tetap bisa membuat pasien terganggu dan merasa tidak nyaman. Demam bercampur rasa gatal dan ketidaknyamanan lain membuat pasien, terutama anak-anak, bisa merengek semalaman.
"Cucu saya juga lagi kena cacar air tuh, rewel terus jadinya. Saya sampai nggak bisa tidur, ikut jagain dia," cerita Tatty yang tinggal di kawasan Sarua, Tangerang ini.
Untuk meringankan gangguan tersebut, orangtua bisa melakukan kiat - kiat berikut :
Ø Beri
kompres dingin yang telah dibubuhi obat antigatal setiap 3-4 jam pada beberapa
hari pertama. Mandi air hangat yang telah diberi obat antigatal setiap hari
juga diperbolehkan. Mandi tidak membuat cacar menyebar.
Ø Keringkan
tubuh dengan cara menekan-nekannya dengan handuk, bukan menggosoknya.
Ø Beri
lotion atau bedak antigatal pada area yang gatal, tetapi tidak untuk muka,
terutama di dekat mata.
Ø Ganti
baju setiap hari.
Ø Cacar
yang tumbuh di mulut membuat penderita sulit makan. Pilih makanan yang dingin,
lembut, atau sudah diblender. Hindari makanan asam seperti jus jeruk atau asin
karena bisa membuat luka di mulut makin perih.
Ø Tanyakan
kepala dokter tentang krim pereda nyeri untuk dioleskan pada luka di daerah
genital jika cacar juga muncul di area intim tersebut.
Ø Hindari
pemberian aspirin karena berkaitan dengan sindroma Reye, yang bisa mengarah
pada gangguan lever.
Ø Potong
kukunya agar tidak menggaruk ruam di kulit untuk menghindari timbulnya infeksi.
Mungkin perlu memakai kaus tangan.
Ø Pisahkan
dari orang sehat agar mereka tidak tertular.
Pilih Vaksin atau Imun Karena Cacar ?
Tak sedikit orangtua yang ragu terhadap vaksinasi cacar karena anak yang sudah diimunisasi tetap berisiko terkena cacar air. Sementara bila anak pernah terkena cacar, di tubuhnya akan terbangun antibodi terhadap virus tersebut. Jadi, lebih baik mendapat kekebalan dari vaksinasi atau dari infeksi virus varicella itu sendiri?
Dr. Antonius Arya menjawab dengan tegas,
"Vaksinasi!" Vaksinasi memberikan perlindungan penuh terhadap cacar
air pada 8-9 dari 10 orang. Pada orang yang tetap mengalami cacar air setelah
vaksinasi, cacar air yang dialami sangat ringan, dengan jumlah ruam di bawah
50, demam ringan atau tanpa demam. Sakit cacar juga hanya berlangsung beberapa
hari. Bandingkan dengan 500 ruam ( lepuh ) yang bisa dialami pasien cacar
karena belum divaksinasi.
Pada anak yang telah divaksin, cacar yang terjadi
bersifat ringan hingga sedang. Jika anak belum divaksin, infeksi cacar berisiko
menimbulkan komplikasi berupa pneumonia berat, kejang atau infeksi otak ( ensefalitis
), bahkan bisa fatal.
Vaksinasi sebaiknya diberikan kepada :
Vaksinasi sebaiknya diberikan kepada :
1.
Anak usia 12-18 bulan yang belum
terkena cacar air harus mendapatkan satu dosis vaksinasi.
2.
Anak usia 19 bulan hingga 13 tahun
yang belum terinfeksi cacar air harus mendapatkan satu dosis vaksinasi.
3.
Orang dewasa yang belum mengalami
cacar air dan bekerja atau tinggal di lingkungan yang rentan penularan cacar
air, seperti di sekolah, panti penitipan anak, rumah sakit, asrama, penjara,
atau barak militer.
4.
Wanita usia produktif yang belum
pernah terkena cacar air dan tidak sedang hamil.
5.
Orang dewasa dan remaja yang belum
terkena cacar air dan tinggal dengan anak-anak.
6.
Orang yang hendak bepergian ke luar
negeri dan belum mengalami cacar air.
Cacar Air Bisakah Berulang ?
Cacar air biasanya
mengenai seseorang hanya sekali seumur hidup. Namun, sejumlah orang mengaku
mengalaminya bisa dua hingga tiga kali. Mengapa orang bisa terkena cacar
berulang kali ?
Cacar air merupakan
penyakit infeksi yang sangat menular, yang disebabkan oleh virus Varicella
zoster. "Dan kebanyakan memang hanya terjadi sekali," kata Dr.
Antonius Arya dari Klinik Imunisasi Dewasa, RS Internasional Bintaro, Jakarta.
Nah, bila cacar itu
terjadi lagi pada orang yang pernah terkena, tuturnya, kemungkinan besar itu
merupakan herpes zoster. Herpes ini sangat berbeda dengan herpes kelamin yang
merupakan golongan penyakit menular seksual.
Lemas
dan demam
Cacar air berjangkit
melalui batuk dan bersin serta sentuhan langsung dengan cairan dalam lepuh
cacar air. Di kalangan anak sehat, penyakit ini biasanya tidak parah dan
berlangsung singkat. Kondisi pasien bisa menjadi parah bila disertai terjadinya
infeksi bakteri pada kulit yang mengakibatkan bekas luka, radang paru-paru,
atau radang otak.
Ditambahkan Dr.
Antonius, penyakit ini merupakan penyakit kulit yang cepat menular. Timbulnya
tiba-tiba dan paling sering terjadi pada anak-anak, tetapi orang dewasa juga
bisa terkena. Dan bila orang dewasa yang menderita cacar air, umumnya gejalanya
lebih parah.
Penyakit ini timbul
pada penderita yang daya tahan tubuhnya menurun. Pada penderita yang memiliki
daya tahan tubuh bagus, gejala yang ditimbulkan hanya ringan dan berlangsung
singkat dibandingkan dengan penderita yang daya tahan tubuhnya lemah.
Penyakit cacar air
yang dikenal dengan varisela biasanya ditandai oleh keluhan tubuh mendadak
lemas, tak mau makan, demam, dan gatal-gatal. Virus Varicella ditularkan
melalui percikan ludah penderita, bisa juga melalui kontak langsung dengan
cairan dari lepuhan kulit penderita atau secara tidak langsung melalui
benda-benda yang terkontaminasi oleh cairan lepuh penderita.
Masa inkubasinya,
dinyatakan alumnus FK Universitas Sebelas Maret, Surakarta ini, antara 10
hingga 21 hari. Pada anak-anak, jarang dijumpai stadium sebelum kelainan kulit
muncul (prodromal). Sementara pada anak yang lebih besar dan orang dewasa,
sering didahului stadium prodromal berupa gejala tubuh lemas, demam, malas
makan.
Karena gejala-gejala
tersebut mirip dengan gejala banyak penyakit lain seperti flu atau campak,
banyak orang terkecoh. Setelah muncul erupsi atau kelainan pada kulit, yang
merupakan gejala khas cacar air, barulah ketahuan dengan jelas penyakitnya.
Jangan digaruk
Jangan digaruk
Setelah masa
inkubasi, diikuti timbulnya ruam berbintik merah yang berubah menjadi lepuh
dalam beberapa jam. Bentuk lepuhannya khas, yaitu seperti tetesan embun ( teardrops
). Lepuhan ini rata, tidak ada lekukan di tengah ( unumbilicated vesicle ).
Kalau ada lekukan di tengah lepuhan, biasanya bukan cacar air.
"Jika terlihat
ada lepuhan, dan mulainya dari bagian tengah badan ke samping, didahului oleh
gejala lemas, demam, disertai nafsu makan menurun, dokter sudah memikirkan
kemungkinan Anda terkena cacar air," ujarnya. Apalagi jika sekitar dua
minggu sebelumnya ada kontak dengan penderita cacar air.
Ruam tadi dapat
mengenai kulit dan mukosa, yaitu bisa di badan, muka, dan bagian tubuh yang
lain. Bila lepuhan digaruk, akan pecah dan terbuka, dan mudah kemasukan
bakteri. Jika mandi dengan air yang tak bersih misalnya, akan terjadi infeksi
sekunder karena bakteri.
Jika infeksi ini
terjadi, berarti penyakit virus cacar air akan ditambah dengan penyakit bakteri
kulit. Penyembuhannya pun tidak lagi primer dan biasanya akan mengakibatkan
terbentuknya jaringan ikat ( scar ) yang akan meninggalkan bekas.
Dosis
ketinggalan
Penularan cacar air,
seperti dituturkan Dr. M. Yulia Anggraini dari Klinik Bina Insani, Jakarta
Selatan, sudah dimulai sebelum timbulnya kelainan kulit, yaitu pada masa
inkubasi (24 jam sebelum erupsi). Ketika mendekati masa sembuh pun, masih berisiko
untuk menular.
Menurut penelitian,
sekitar 12 hari setelah sembuh, penderita baru "aman". Namun, agar
lebih aman, sebaiknya tiga minggu setelah sembuh, penderita jangan melakukan
kontak dengan orang lain.
Komplikasi penyakit
ini pada anak-anak umumnya jarang timbul. Namun, pada orang dewasa dapat
menimbulkan terjadinya radang otak ( ensefalitis ), paru-paru ( pneumonia ),
ginjal ( glomerulonefritis ), jantung ( karditis
), hati ( hepatitis ), bahkan kematian,
jika daya tahan tubuh penderita sangat buruk.
Tak ada terapi spesifik untuk cacar air. Bila demam, dapat diberikan obat penurun panas. Untuk mengurangi rasa gatal dapat diberikan bedak yang ditambah dengan zat antigatal (mengandung mentol, kamfora). Selain mengurangi rasa gatal, bedak ini berguna mencegah pecahnya lepuhan lebih dini. Jika timbul infeksi sekunder dapat diberikan antibiotika.
Tak ada terapi spesifik untuk cacar air. Bila demam, dapat diberikan obat penurun panas. Untuk mengurangi rasa gatal dapat diberikan bedak yang ditambah dengan zat antigatal (mengandung mentol, kamfora). Selain mengurangi rasa gatal, bedak ini berguna mencegah pecahnya lepuhan lebih dini. Jika timbul infeksi sekunder dapat diberikan antibiotika.
Setiap orang bisa
terkena cacar air, baik mereka yang sudah maupun belum divaksinasi. Sekitar 75
persen anggota masyarakat menderita infeksi cacar air sebelum usia 12 tahun.
Orang yang pernah menderita cacar air dianggap kebal dan tidak memerlukan
vaksin.
Program Imunisasi
Nasional, lanjut Dr. Yulia, memberikan imunisasi secara gratis bagi bayi usia
18 bulan yang belum pernah menderita infeksi cacar air dan dosis ketinggalan
untuk remaja kelas 1 SMP, yang belum pernah menderita cacar air dan divaksinasi
sebelumnya. Jika di rumah ada anggota keluarga yang belum pernah terjangkit,
dewasa maupun anak-anak, usahakan tidak berkontak langsung dengan pasien cacar
air.
Langkah yang efektif
adalah mendapat vaksinasi cacar air.
Beda Cacar Air dan Cacar Api
Menurut Dr. M. Yulia Anggraini dari Klinik Bina Insani, Jakarta Selatan, istilah kedokteran untuk cacar air adalah varisela. Sementara itu, cacar monyet atau cacar api adalah penyakit kulit lain yang disebut impetigo. Impetigo terdiri atas dua jenis, yakni impetigo krustosa ( pada beberapa daerah ) yang biasa disebut cacar madu, dan impetigo krustosa atau cacar api ( cacar monyet ).
Meskipun sama-sama
disebut cacar, kedua penyakit ini ( cacar madu dan cacar api ) tidak sama
dengan cacar air. Sebab, seperti dinyatakan Dr. Yulia, cacar air disebabkan
virus, sedangkan cacar api adalah bakteri Staphylococcus. Virus dan bakteri
adalah dua jenis sumber penyakit yang berbeda. Karena itu, penanganan yang
diperlukan berbeda pula.
Cacar madu merupakan
kelainan yang terjadi di sekitar lubang hidung dan mulut. Cirinya adalah
kemerahan di kulit dan lepuh yang cepat memecab, sehingga meninggalkan keropeng
(kulit mati) yang tebal dan berwarna kuning, seperti madu. Bila keropeng
dilepaskan, terlihat luka lecet di bawahnya.
Bandingkan dengan
cacar api yang sering muncul di ketiak, dada, dan punggung. Cirinya adalah
muncul warna kemerahan di kulit dan gelembung-gelembung ( mirip kulit yang
tersulut bara api rokok ). Kemiripan inilah yang mungkin membuatnya disebut
cacar api.
"Gelembung di
kulit ini berisi nanah yang mudah pecah. Cacar api sangat mudah menular dan
berpindah dari satu bagian kulit ke bagian lain. Jika terjadi pada bayi baru
lahir, infeksi dapat menyebar ke seluruh tubuh melalui aliran darah. Penyakit
ini dapat disertai demam dan menimbulkan infeksi serius," papar Dr. Yulia.
Karena penyebabnya berbeda, pengobatan kedua jenis cacar tersebut di atas juga berbeda. Meski demikian, ada pula kesamaan di antara keduanya, yakni menimbulkan bekas kalau sampai pecah. Jenis cacar air lebih berat bekasnya.
Karena penyebabnya berbeda, pengobatan kedua jenis cacar tersebut di atas juga berbeda. Meski demikian, ada pula kesamaan di antara keduanya, yakni menimbulkan bekas kalau sampai pecah. Jenis cacar air lebih berat bekasnya.
Nah, bila telah
ditemukan penyebabnya, terapinya bisa relatif mudah. "Mengingat cacar api
penyebabnya adalah bakteri, tinggal diberi antibiotik yang paten. Mudah-mudahan
pasien segera sembuh. Yang perlu diperhatikan adalah menjaga self hygiene atau kebersihan
diri yang baik, agar tidak terjangkit penyakit ini," ujarnya.
Cacar ( Tanpa Air ) Paling Ganas
Cacar ( Tanpa Air ) Paling Ganas
Beda cacar air, beda
pula cacar tanpa air. Dijelaskan oleh Dr. Yulia Anggraini, cacar yang tidak
pakai air ini bahasa medisnya adalah smallpox atau variola.
Beberapa abad lalu virus yang diperkirakan berasal dari India atau Mesir ini mewabah dan membunuh banyak orang. Karena banyak bayi yang meninggal akibat serangan virus ini, tumbuh tradisi yang pantang memberi nama bayi yang baru lahir. Jika si bayi dapat bertahan dari variola, barulah ia akan diberi nama.
Smallpox ini tidak pandang bulu, menjangkiti kalangan mana pun. Tercatat penyakit ini telah membunuh Ratu Mary II dari Inggris, Raja Luis I dari Spanyol, Kaisar Joseph I dari Austria, Ratu Ulrika Elenora dari Swedia, Raja Louis XV dari Prancis, dan Tsar Peter II dari Rusia.
Beberapa abad lalu virus yang diperkirakan berasal dari India atau Mesir ini mewabah dan membunuh banyak orang. Karena banyak bayi yang meninggal akibat serangan virus ini, tumbuh tradisi yang pantang memberi nama bayi yang baru lahir. Jika si bayi dapat bertahan dari variola, barulah ia akan diberi nama.
Smallpox ini tidak pandang bulu, menjangkiti kalangan mana pun. Tercatat penyakit ini telah membunuh Ratu Mary II dari Inggris, Raja Luis I dari Spanyol, Kaisar Joseph I dari Austria, Ratu Ulrika Elenora dari Swedia, Raja Louis XV dari Prancis, dan Tsar Peter II dari Rusia.
Para ahli kesehatan
menyatakan bahwa keganasan virus variola melebihi gabungan berbagai penyakit
infeksi lainnya. Virus ini sangat mudah menyebar dari orang ke orang. Gejala
terjangkitnya smallpox mirip gejala flu, termasuk demam tinggi, keletihan,
sakit kepala, dan sakit punggung, diikuti munculnya ruam di kulit.
Tidak ada pengobatan spesifik untuk penyakit ini, dan hanya imunisasi di seluruh dunia yang mampu menghentikan penyebaran smallpox, yang dilakukan pada tiga dekade lalu. Mungkin karena dinilai telah berhasil membungkam cacar ganas ini, pada tahun 1972 pemerintah Amerika Serikat menghentikan vaksinasi rutin.
Tidak ada pengobatan spesifik untuk penyakit ini, dan hanya imunisasi di seluruh dunia yang mampu menghentikan penyebaran smallpox, yang dilakukan pada tiga dekade lalu. Mungkin karena dinilai telah berhasil membungkam cacar ganas ini, pada tahun 1972 pemerintah Amerika Serikat menghentikan vaksinasi rutin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar